See this page in: Inggris (English) Tidak semua gereja menjawab pertanyaan ini dengan cara yang sama. Beberapa kelompok, terutama gereja Adven Hari Ketujuh, masih beribadat pada hari ketujuh. Mereka berpendapat bahwa sabat adalah salah satu dari Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 20), dan karenanya merupakan kehendak Tuhan akan umat-Nya yang tidak berubah. Mereka juga mengklaim bahwa pemindahan ke hari Minggu adalah bagian dari kemurtadan yang menyebabkan adanya penyusupan ide penyembahan berhala ke dalam gereja pada abad-abad permulaan (lihat Ellen G. White, The Great Controversy, pp. 58-59). Kelompok Kristen yang lain mengatakan bahwa Minggu adalah versi Kristen terhadap sabat. Mereka menyatakan bahwa hal utama dari perintah Tuhan untuk menghormati hari sabat bukanlah hari ketujuh, tetapi salah satu dari tujuh hari tersebut. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah “juga Tuhan atas hari Sabat” (Markus 2:28), dan karenanya mempunyai wewenang untuk menggantinya ke hari lain. Kelompok ini berargumentasi bahwa Yesus mengganti hari ke Minggu sebagai cara untuk memperluas rahmat-Nya dari masyarakat Yahudi ke seluruh dunia. Orang Kristen yang lain mengatakan bahwa kita tidak lagi menghormati hari sabat, tetapi hari Minggu, hari kudus orang Kristen. Menurut mereka gereja pada abad permulaan berkumpul pada hari Minggu untuk mengenang peristiwa kebangkitan Yesus, yang terjadi pada hari pertama dalam seminggu. Pada mulanya, gereja di Yerusalem berkumpul setiap hari di Bait Allah dan rumah-rumah pribadi (Kisah 2:46). Karena pengikut-pengikut Kristus yang pertama adalah orang Yahudi, tampaknya cukup aman untuk menganggap bahwa mereka tetap mengunjungi sinagoga Yahudi dan beribadat di Bait Allah sewaktu-waktu. Tetapi, Perjanjian Baru menyatakan bahwa penghormatan terhadap suatu hari khusus tidak diadakan sebagai suatu peraturan yang mengikat. Roma 14:5-6 memperjelas bahwa ada kebebasan dalam hal hari istimewa. Kolose 2:16-17 memerintahkan gereja untuk tidak mengijinkan seseorang bertindak sebagai hakim mengenai hari sabat. Dan Galatia 4:9-10 memperingatkan untuk tidak kembali memperhambakan diri kepada kekuasaan Hukum dengan memelihara hari-hari tertentu. Catatan-catatan yang terdapat dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa hari pertama dalam seminggu segera menjadi hari ibadat. Ketika Paulus akan mengumpulkan bantuan dari gereja di Korintus, dia meminta mereka untuk mengumpulkan uang pada “hari pertama dari tiap minggu” (1 Korintus 16:2). Dan ketika ia akan bertemu dengan jemaat di Troas, pertemuan berlangsung "pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti" (Kisah 20:7). Dalam Wahyu 1:10, rasul Yohanes menggambarkan dirinya “dikuasai oleh Roh pada hari Tuhan.” Sebagian besar penulis berpendapat hari yang dimaksud adalah hari Minggu, jadi hari Minggu yang kita gunakan sebagai “Hari Tuhan” datang dari ayat ini. Tidak ada bagian dalam Kitab Suci yang secara khusus menyatakan pemindahan hari sabat ke hari lainnya. Tampaknya pemindahan dari hari Sabtu ke Minggu terjadi secara bertahap, dan berlangsung bersamaan dengan perubahan masyarakat gereja dari gereja Yahudi menjadi gereja yang lebih luas. Para pemuka gereja pada abad permulaan umumnya memandang sabat sebagai hari kudus Yahudi, dan hari Tuhan sebagai hari kudus Kristen yang sebenarnya.
Keputusan seseorang mengenai pengudusan sabat mungkin bergantung pada pertanyaan bagaimana dia memandang keseluruhan Perjanjian Lama. Jika semua itu masih mengikat kita, demikian juga dengan sabat. Jika ada bagian yang tidak lagi mengikat karena diarahkan khusus untuk bangsa Yahudi, atau karena ditujukan untuk keperluan ritual, maka hari sabat masih terbuka untuk dijadikan bahan diskusi. Tidak peduli posisi apa yang diambil seseorang, penting untuk disadari bahwa Tuhan mempunyai klaim atas semua waktuku. Ketika aku memberi-Nya satu hari dalam seminggu, hal itu mengingatkanku bahwa Dia memiliki semua tujuh hari itu! Untuk diskusi yang lebih rinci tentang pertanyaan ini, lihatlah artikel dalam Zondervan Pictorial Bible Encyclopedia mengenai “Sabbath” dan "Lord's Day." [ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ] Diterjemahkan oleh: Jasinta Hak Cipta © 1996, Films for Christ, Semua hak dilindungi - kecuali seperti yang tercantum pada halaman “Usage and Copyright” yang memberi pengguna ChristianAnswers.Net hak untuk menggunakan halaman ini untuk pekerjaan mereka di rumah, kesaksian pribadi, gereja dan sekolah. ChristianAnswers.Net/indonesian |