Lihat halaman ini dalam bahasa: Inggris (English), Belanda Beberapa orang menyatakan bahwa “anak-anak Allah” dan/ maupun Nephilim orang-orang raksasa) yang tertulis dalam Kejadian 6:4 adalah mahluk-mahluk asing. Alkitab, Firman Allah yang dinyatakan secara tertulis, mengajarkan bahwa kehidupan hanya mungkin terjadi melalui proses penciptaan. Walaupun bila terdapat galaksi-galaksi lain dengan planet-planetnya yang menyerupai bumi, kehidupan hanya mungkin terjadi di sana bila Sang Pencipta membuatnya. Bila Tuhan melakukan itu, dan bila suatu saat mahluk-mahluk tersebut mengunjungi kita, maka Dia pasti tak akan membiarkan kita tak mengetahui tentang hal ini. Tuhan memberikan kita rincian yang jelas tentang masa depan—contoh, kedatangan Yesus kembali, dan rincian lainnya tentang akhir jaman. Dunia, di masa yang akan datang, akan tergulung seperti sebuah gulungan kertas (Yesaya 34:4, Wahyu 6:14). Bila Tuhan juga menciptakan mahluk hidup lainnya di tempat lain, maka semua itu otomatis juga akan terbinasakan. Dosa Adam menyebabkan semua ciptaan terkena kutukan, jika begitu mengapa suatu ras mahluk hidup, yang bukan dari benih Adam (yang berdosa), harus terkena kutukan, dan kemudian menjadi bagian dari pemulihan yang dibawa oleh Kristus, Adam yang terakhir? Semua ini terasa sangat aneh. [1] Beberapa orang menyatakan bahwa nephilim, atau "anak-anak Allah," yang disebut dalam Kejadian 6:2-4, adalah mahluk-mahluk asing. Ini merupakan perluasan secara serampangan berdasarkan pendapat umum yang menyatakan bahwa “anak-anak Allah” yang mengawini “anak-anak manusia” adalah malaikat-malaikat yang tersesat, dan nephilim merupakan hasil “perkawinan” itu. “Anak-anak Allah” secara jelas ditujukan bagi para malaikat dalam Ayub 38:7. Septuaginta (LXX) menterjemahkan “anak-anak Allah” sebagai "malaikat-malaikat Allah." Bukan berarti malaikat-malaikat jahat, atau setan itu, kemudian tinggal bersama sebagai suami isteri dengan para wanita—Yesus telah menjelaskan bahwa malaikat-malaikat tidak berurusan dengan aktifitas seksual, setidaknya bukan para malaikat di surga (Matius 22:30). Namun, malaikat-malaikat jahat di bumi dapat menggunakan raga manusia-manusia berdosa, dengan kuasa iblis, untuk mencapai maksud jahat mereka menghasilkan generasi manusia-manusia yang jahat (Kejadian 6:12).[2] Ada beberapa usulan yang masuk akal tentang identitas “anak-anak Allah” dan Nephilim. Menariknya, istilah nephilim hanya digunakan di sini dan dalam Bilangan 13:33, yang secara nyata merujuk pada keturunan Enak, yang walaupun orang-orang raksasa, namun tetap merupakan manusia. Selanjutnya, “anak-anak Allah” tidak hanya digunakan untuk malaikat-malaikat—orang-orang Israel disebut sebagai "anak-anak Allah yang hidup" dalam Hosea 1:10 (lihat juga Mazmur 73:15; 80:17). Para ahli Alkitab seperti H.C. Leupold percaya bahwa “anak-anak Allah” adalah keturunan Set, turunan ilah yang diceriterakan dalam bab pendahuluan (Kejadian 4:25-5:32). Leopold menulis, "Tetapi siapakah 'anak-anak Allah' ini? Tak lain tak bukan, bangsa Sethites." [3] Di sini, keturunan Set menjadi pemberontak dan kawin secara tak pandang bulu dengan "anak-anak perempuan manusia," dengan hanya melihat penampilan fisik, tanpa mengindahkan keilahian, dan nephilim inilah keturunan mereka. Para pemimpin Mesir dan Mesopotamia kuno kerap menyatakan diri sebagai “anak-anak Allah” untuk mengukuhkan kekuatan dan wibawa mereka. Jadi, pendapat lain dengan dukungan yang lebih banyak adalah bahwa “anak-anak Allah” merupakan para penguasa yang haus kekuasaan dan orang-orang lalim, dimana karena kerakusan mereka akan kekuasaan dan pengaruh, mereka melakukan poligami. Mereka, dan keturunannya, lewat kezaliman, menjadi "orang-orang yang berkuasa." (Nimrod digambarkan sebagai “orang yang berkuasa” dalam Kejadian 10:8.) Jadi, tak perlu memaksakan pendapat yang fantastis dengan mengkaitkan mahluk-mahluk luar angkasa dalam memahami bagian Kitab Suci ini. Maksud dari bintang-bintangAlasan mengapa bintang diciptakan dijelaskan dalam beberapa ayat Alkitab, bukan hanya dalam Mazmur 19 yang terkenal itu namun terutama dalam konteks penciptaan. Dalam Kejadian 1:14 kita membaca: "Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun." Demikianlah, Allah menciptakan bintang-bintang untuk manusia di bumi, bukan untuk mahluk-mahluk asing “di luar sana.” Tambahkan pula di sini tentang urutan penciptaan (bumi pada hari pertama dan bintang-bintang pada hari yang keempat), dan akan sangat mudah melihat arah kesaksian Alkitab, bahwa tujuan dari penciptaan secara khusus memang dipusatkan di bumi ini. Informasi selanjutnya
Catatan kaki
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ] Diterjemahkan oleh: Conny Diedit oleh Don Batten, Ph.D. / Penulis: Ken Ham, Jonathan Sarfati, dan Carl Wieland, diadaptasi dari The Revised & Expanded Answers Book (Master Books, 2000). / Disediakan oleh Creation Ministries International Copyright © 1996, 1999, 2000, Hak Cipta dilindungi undang-undang - kecuali sebagaimana dinyatakan pada halaman “Usage and Copyright” , Hak Cipta dilindungi undang-undang - kecuali sebagaimana dinyatakan pada halaman. Hak Cipta Ilustrasi dan layout, 1999 Films for Christ ChristianAnswers.Net/indonesian |