Sudah cukup baikkah saya untuk masuk Surga?
Dari semua pertanyaan yang anda ajukan dalam hidup ini, mungkin yang terpenting adalah. “Apakah saya sudah cukup baik untuk masuk surga?” Untuk mengetahui jawabannya adalah bertanya sudahkah anda mematuhi 10 Hukum Allah (tercantum dibawah). Kebanyakan akan menjawab “Ya, ada satu -dua yang saya langgar, tapi tidak ada yang terlalu serius seperti pembunuhan dll.”
Jadi mari kita lihat satu persatu bagaimana anda melakukannya:
-
“Jangan ada padamu Allah lain selain Aku”
Apakah Allah hal yang utama dalam hidup anda? Apakah anda mengasihi Allah lebih dari segala sesuatu? Beberapa tahun lalu saya membeli sebuah pesawat televisi untuk anak-anak saya, dan di sore pertama kami memilikinya, saya pulang ke rumah sehabis bekerja dan mendapatkan tidak satupun dari mereka menyambut saya. Mereka terlalu sibuk menonton TV. Saya lalu mematikan TV dan menjelaskan bahwa mereka telah mengabaikan saya karena lebih suka nonton TV. Bahwa mereka lebih mencintai barang pemberian daripada pemberinya sendiri, suatu cara yang salah untuk mengungkapkan kasih sayang.
Dengan cara yang sama pula kita mengasihi sesuatu - suami, istri, anak-anak atau hidup kita sendiri - lebih dari mengasihi Allah, maka ungkapan kasih kita menjadi lebih tertuju pada pemberian daripada Sang Pemberi, yang merupakan gambaran dari perintah Pertama (Mat 10:37).
Bahkan alkitab mengatakan bahwa kita harus lebih mengasihi Allah daripada mengasihi ayah dan ibu; kakak dan adik haruslah bagai saling membenci dibanding kasih kita pada Allah yang sudah memberikan orang-orang yang kita kasihi tersebut.
Kita juga diperintahkan untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri kita sendiri. Yesus menceritakan seorang Samaria bertemu orang asing yang terluka, membasuh lukanya, membawanya ke penginapan, memberi uang untuk perawatan dan mengatakan pada pemilik penginapan bahwa ia akan membayar seluruh pengeluarannya. Kita menyebutnya sebagai orang Samaria yang baik hati, tapi pada kenyataanya ia tidaklah samasekali 'baik'. Ia semata-mata mematuhi hukum dasar untuk mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri. Ini adalah gambaran bagaimana Allah mengharapkan kita mengasihi sesama manusia. Kita harus mengasihi mereka seperti mengasihi diri kita sendiri, tanpa memandang kawan ataupun lawan.
Sudahkah anda mengasihi Allah dengan segenap hati? Sudahkah anda mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri? Andalah hakimnya. Apakah anda bersalah atau tidak bersalah pada Hari Penghakiman karena tidak mentaati perintah tersebut? Saya tidak meghakimi anda - saya mengajak anda menilai diri sendiri sebelum Hari Penghakiman. Pelanggaran atas Perintah adalah kematian.
-
“Jangan ada padamu allah lain”
Ini berarti kita tidak boleh 'membuat allah' menurut keinginan kita, baik melalui buatan tangan atau pikiran. Saya bersalah dalam hal ini. Saya membuat allah sesuai keinginan saya. 'Allah' saya tidak keberatan dengan 'kebohongan putih' ataupun bohong sana-sini, karena ia tidaklah nyata. Ia bagian dari imajinasi saya, 'imajinasi' yang saya bentuk sesuai kehendak saya. Apakah allah anda sebagaimana Allah yang dinyatakan dalam Alkitab? Jika bukan, maka anda telah membuat allah sesuai keinginan anda sendiri - anda telah melakukan dosa tertua dalam kitab suci. Injil memperingatkan bahwa tidak ada penyembah berhala yang akan masuk Kerajaan Surga.
-
“Jangan menyebut nama Allah dengan tidak hormat”
Apakah anda pernah menyebut nama Allah dengan tidak hormat - ketimbang menggunakan kata makian lain untuk mengungkapan kemarahan, anda lalu menggunakan namaNya? bahkan nama Hitler pun tidak cukup hina untuk mengutuk. Jika anda pernah menggunakan namaNya yang Kudus untuk hal tersebut, maka anda seorang penghujat dan tidak akan masuk dalam Kerajaan Allah.
-
“Ingatlah dan Kuduskan hari Sabat”
Saya mengabaikan perintah ini selama 22 tahun. Walaupun Allah memberikan saya karunia hidup, tidak pernah sekalipun saya menanyakan kehendakNya bagi saya. Saya bersalah karena melanggar Perintah ini.
-
“Hormatilah ayah dan ibumu”
Apakah anda senantiasa menghormati orangtua anda sebagaimana yang menyenangkan hati Allah? Minta padaNya untuk mengingatkan dosa-dosa masa muda anda. Anda mungkin sudah lupa tapi Allah tidak.
-
“Jangan membunuh”
Yesus mengingatkan bahwa jika kita marah tanpa alas an, kita sudah berada dalam bahaya penghakiman. Jika kita membenci saudara kita, Allah menyebut kita sebagai pembunuh. Kita dapat merusak Perintah Allah melalui perilaku dan keinginan.
-
“Jangan berzinah”
Siapa dari kita yang dapat berkata bahwa hati kita bersih? Yesus memperingatkan “Engkau telah mendengar bahwa dikatakan 'Jangan berzinah' Tapi Aku berkata kepadamu barangsiapa yang memandang dengan penuh nafsu pada seorang wanita, dia telah berzinah dalam hatinya”. Ingat, Allah mengetahui segala pikiranmu dan setiap dosa yang pernah anda lakukan. Harinya akan datang dimana anda akan berhadapan dengan Hukum Allah, dikatakan bahwa segala sesuatu yang najis, 'fornicator' (orang yang melakukan hubungan seks pranikah) dan para pezinah tidak akan masuk dalam Kerajaan Surga. Hukuman atas tiap pelanggaran bagi Perintah ini adalah kematian.
-
“Jangan mencuri”
Pernahkah anda mengambil sesuatu milik orang lain (terlepas dari nilainya)? Jadi anda adalah pencuri - anda tidak dapat masuk Kerajaan Allah.
-
“Jangan bersaksi palsu”
Pernahkah anda berbohong? Jadi anda adalah pembohong. Berapa banyak kebohongan yang harus anda katakan untuk menjadi seorang pembohong? Cukup satu. Alkitab memperingatkan bahwa pembohong akan mengambil bagian dalam lautan api. Mungkin anda berpikir kebohongan bukanlah dosa yang serius. Tapi adalah sebaliknya menurut Allah.
-
“Jangan mengingini milik orang lain”
Berarti anda tidak boleh menginginkan sesuatu yang merupakan milik orang lain. Para pendengki tidak akan mewarisi Kerajaan Allah.
Siapa yang dapat berkata bahwa kita tidak berdosa bila melanggar Perintah-perintah ini? Semua kita berdosa, dan sama halnya dengan hukum sipil, anda tidak perlu melanggar sepuluh peraturan untuk menjadi pelanggar peraturan, Alkitab memperingatkan, “Barangsiapa yang menuruti seluruh Hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya”. (Yak 2:10)
Seorang gadis kecil memperhatikan seekor domba makan rumput dan berpikir betapa putihnya domba itu terlihat dalam latar yang hijau. Tapi ketika salju mulai turun ia berpikir, “Domba itu terlihat begitu kotor diantara putihnya salju”. Domba yang sama namun dengan latar yang berbeda.
Saat kita membandingkan diri kita dengan standar manusia, kita terlihat sangat bersih, tapi ketika kita membandingkan diri kita dengan putihnya standar kekudusan Hukum Tuhan, kita dapat melihat kebenarannya, bahwa kita tidaklah bersih dihadapanNya. Taurat adalah standar yang kudus bagi manusia yang akan diadili saat Hari Penghakiman.
Mungkin terdengar aneh, tapi hal terburuk yang dapat anda lakukan sekarang adalah mencoba membereskan cara hidup anda--anda menyadari bahwa anda telah berdosa, jadi mulai sekarang anda akan melakukan 10 Hukum Allah, melakukan kebaikan, berkata hal-hal yang baik dan hanya meikirkan hal-hal yang kudus. Tapi apakah seorang hakim akan melepaskan seorang pembunuh hanya karena ia berkata akan menjalani hidupnya dengan lebih baik? Tidak, dia tetap berhutang pada keadilan, karenanya harus dihukum.
Taurat layaknya sebuah cermin - fungsi cermin hanyalah memperlihatkan kebenaran. Jika anda melihat telur di wajah anda, anda tidak akan mencoba membersihkan dan membasuh diri anda hanya dengan bercermin, kegunaan cermin hanyalah supaya anda mencari air untuk membersihkan diri. Begitupula halnya mencoba membasuh diri bercerminkan pada Taurat, bukan itu yang dimaksudkan.
Bayangan dalam cermin memang bukan sesuatu yang baik, tapi jika anda tidak ingin menghadapi dan mengakui ketidak-bersihan anda, maka semua 'kotoran' itu akan dihadapkan saat Hari Penghakiman sebagai bukti kesalahan anda, dan jika itu terjadi, semuanya sudah terlalu terlambat dibersihkan.
Mungkin anda berpikir bahwa Allah itu baik dan tidak akan memperhitungkan dosa-dosa anda., Jika anda terbukti bersalah dalam pengadilan sipil dan berkata kepada sang hakim, “Pak hakim, saya bersalah, tapi saya percaya bapak seorang yang baik dan tidak akan mempermasalahkan kejahatan saya.” Sang hakim mungkin akan menjawab “Anda benar tentang satu hal, saya memang seorang yang baik dan karena kebaikan itu pula maka saya harus menerapkan keadilan dan menghukum anda karena kesalahan anda.”
Hal yang diharapkan manusia untuk menyelamatkan mereka saat Hari Penghakiman adalah 'kebaikan' Allah, yang malah merupakan sesuatu yang akan menghukum mereka. Karena Allah baik, Dia pasti menghukum para pembunuh, pembohong, pencuri dll, dan neraka menjadi takdir yang menakutkan.
Betapa menakutkannya tempat bernama neraka itu. Jika anda membaca koran yang mengabarkan seorang didenda 5 dolar karena kejahatannya, anda pasti menyimpulkan kejahatannya bukanlah sesuatu yang serius. Tapi jika seorang menerima hukuman seumur hidup, anda akan menyimpullkan kejahatannya pastilah serius. Begitu pula kita mendapat gambaran bagaimana pandangan Allah akan najisnya dosa melalui hukuman yang diberikan -hukuman kekal.
Manusia yang tidak tau berterima kasih tidak akan repot-repot bersyukur pada Allah atas pemberian warna, terang, makanan, suka cita, keindahan, cinta dan tawa, karenanya Allah akan mengambil itu semua dari mereka. Bukannya mengucap syukur dan taat pada kehendakNya, mereka bahkan menggunakan namanya untuk mengutuk. Hukuman bagi mereka pastilah ganjaran yang setimpal namun tak terperikan.
Bacalah mengenai perkataan Yesus tentang neraka pada Mark 9:43-48. (48 (Dan baca artikel [in English] Christian Answers untuk hal ini.)
Saya mengkuatirkan anda… cobalah lihat kedalam cermin Hukum Allah, kemudian carilah “air” yang dapat membasuh semua dosa. Jika anda tidak percaya perkataan saya tentang neraka, berarti anda berpikir Bahwa Tuhan adalah Allah yang korup (karena Ia tidak memiliki moral untuk menegakkan keadilan); bahwa Yesus seorang pembohong, para rasul adalah saksi-saksi palsu dan bahwa janji-janji Allah bukan apa-apa melainkan kebohongan, dan tidak ada penghinaan yang lebih besar selain menyebutNya pembohong.
Dengan begitu, anda telah menambahkan lagi pelanggaran anda.
Adakah tempat yang bernama “Neraka” itu? Jawaban
Apakah ada orang di Neraka hari ini? Jawaban
Apakah di Neraka memang ada api yang menyala-nyala? Jawaban
Apa yang harus Anda lakukan agar terhindar dari Neraka? Jawaban
Bagaimana bisa Tuhan yang pengasih mengirim seseorang ke Neraka? Jawaban
Bagaimana jika saya tidak percaya Neraka? Jawaban
Bayangkan jika anda menolak Sang Penyelamat, lalu mati dalam dosa dan menemukan perkataan saya merupakan kebenaran Injil? Maka semua sudah sangat terlambat, anda akan dihakimi karena dosa anda. Jika itu terjadi, saat mata saya bertemu mata anda di Hari Penghakiman, saya akan terbebas dari tanggungan darah anda. Saya telah mengatakan yang sebenarnya, tapi anda memilih untuk tidak memperdulikannya, maka darah anda menjadi tanggungan anda sendiri… anda tidak dapat menyalahkan siapapun, melainkan diri sendiri.
Dapatkah anda melihat bahayanya? Anda bersalah telah berdosa pada Allah sendiri dan karena anda punya hati nurani, maka anda berdosa 'karena mengetahui'. Bukankah setiap saat anda berbohong, mencuri, bernafsu dll, anda melakukannya dan tau bahwa hal tersebut salah?
Apakah mengetahui telah berdosa terhadap Allah menakutkan anda? Sudah seharusnya. Anda sebenarnya telah memurkakan Allah dengan dosa anda. Alkitab mengatakan murkaNya turun atas anda, anda adalah “musuh Allah melalui pikiran dan perbuatan-perbuatan yang keji.” Tapi biarlah ketakutan itu bekerja untuk kebaikan anda, seperti halnya ketakutan harus melompat dari ketinggian pesawat telah memaksa anda menggunakan parasut. Biarlah keinginan anda untuk hidup membuka hati anda pada Injil keselamatan.
Saya bukanlah satu-satunya orang yang tidak ingin anda berakhir di neraka. Orang-orang dibelakang milis ini sangat peduli dengan memasukkan informasi ini dan mengabaikan penolakan dan cemoohan anda, bahkan Allah sendiri tidak ingin anda binasa.
Untuk memperjelas betapa luarbiasa hal yang Allah lakukan bagi anda melalui Injil, mari kira kembali pada peraturan sipil:
bayangkan anda berdiri didepan hakim, bersalah karena kejahatan yang sangat serius. Semua bukti telah dihadapkan dan tidak ada keraguan mengenai kesalahan anda. Denda atas kejahatan anda adalah 250,000 dolar atau masuk penjara, tapi anda tidak punya uang sepeserpun untuk membayar.
Hakim sudah akan menjatuhkan vonis… ia mengangkat palunya, namun seseorang yang tidak anda kenal melangkah maju dan menebus denda anda . Saat pembayaran diterima, andapun bebas untuk pergi. Keadilan telah ditegakkan, hukum telah dipuaskan, dan terlebih lagi, orang asing yang membayar denda tersebut telah menunjukkan betapa ia memperdulikan anda. Pembayarannya merupakan bukti atas cinta. Itulah yang Tuhan lakukan bagi anda, melalui Yesus Kristus. Anda bersalah, dan dia telah melunasi dendanya 2000 tahun yang lalu. Begitu sederhana. Alkitab menuliskannya demikian “Ia tertikam oleh pemberontakan kita. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita. Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. (Yesaya 53:5, Galatia 3:13. Roma 5:8)
Kematian Kristus untuk kita bukanlah hal sepele. Satu-satunya jalan untuk memenuhi hukum taurat adalah derita kematian Anak Allah yang tidak berdosa. Betapa besarnya cinta Allah untuk anda! Dia menderita sengsara yang tidak terperikan supaya anda tidak perlu dihukum karena dosa-dosa anda. Pengorbanan melalui kematian dan kebangkitanNya berarti anda tidak lagi berada dalam kuasa taurat, dan Allah memberikan jaminan hidup kekal jika anda mentaati Dia - kematian tidak lagi berkuasa atas orang-orang yang menjadi milik Yesus Kristus.
Dua orang ditawari parasut saat mereka duduk di pesawat. Orang pertama diberitahu bahwa parasut itu menjadikan penerbangannya lebih aman, tapi pada orang kedua diberitahu bahwa parasut itu untuk meloncat pada ketinggian 25,000 kaki. Saat pesawat mengalami goncangan turbulensi yang keras, orang pertama melepaskan parasutnya karna sepengetahuannya parasut itu tidak menjadikan penerbangannya lebih aman. Namun selama goncangan yang sama, orang kedua tetap memegang erat parasutnya. Motif kedua orang itu untuk mengenakan parasut menentukan apakah mereka akan tetap mempertahankannya.
Begitupun alasan anda tetap “mengenakan Tuhan Yesus Kristus” bukanlah untuk memperoleh damai, kesenangan maupun kebahagiaan sejati atau memulihkan ikatan perkawinan dan memperbaiki masalah dll. (menjadikan penerbangan anda baik/aman). Namun untuk menyelamatkan anda pada saat harus melompat—karena pada saatnya anda akan melalui gerbang kematian. Dan pada saat pesawat mengalami benturan (saat masalah datang) keyakinan anda tidak akan jatuh.
Lalu apa yang harus anda perbuat? Bertobatlah dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat anda. Jangan menundanya hingga esok hari.
Maukah anda menjual satu biji mata anda seharga sejuta dolar? Bagaimana kalau sepasang untuk 20 juta dolar? Tidak seorangpun yang berakal sehat mau melakukannya. Mata sangat berharga bagi anda, mata merupakan jendela bagi jiwa. Hidup anda (jiwa anda) sangat berharga, Yesus mengatakan bahwa nilai biji mata anda tidak sebanding dengan jiwa anda. Dia berkata kalau matamu membuat engkau berdosa, cungkil dan buanglah karena lebih baik buta tapi masuk surga daripada bisa melihat tapi masuk neraka (Mat 18:9). Dengan kata lain, dari semua hal yang perlu diprioritaskan dalam hidup; maka itu bukanlah kesehatan, lapangan pekerjaan melainkan keselamatan abadi anda.
Bayangkan mengenai seorang suami yang kedapatan berzinah. Istrinya yang setia bahkan lebih dari mengharapkan agar ia kembali, jadi dengan sikap yang bagaimana si suami dapat kembali kepadanya? Pastilah dengan kerendahan hati yang amat sangat besar. Yakni merendahkan diri, meminta ampun dan berjanji dalam hati bahkan untuk tidak memikirkan tentang berzinah lagi.
Begitu pula seharusnya sikap anda mendekati Allah (baca doa Raja Daud dalam Mazmur 51). Percayalah pada Yesus Kristus sebagaimana anda bergantung pada parasut. Tidak saja anda “percaya” bahwa itu akan menguntungkan anda, namun sebenarnya anda mempercayakan diri anda padanya.
Akuilah pada Tuhan bahwa anda telah melanggar HukumNya dan berdosa pada Dia. Minta supaya Dia mengampuni anda. Bersyukurlah padaNya karena kematian Yesus Kristus di kayu salib menggantikan anda utnuk membayar dosa. Percaya bahwa Ia telah bangkit dan mengalahkan maut bagi semua orang. Terimalah anugerha terbesar yakni kehidupan kekal, sebuah anugerah yang tidak mungkin anda usahakan. Percayakan pada Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat anda.
Setelah anda berdamai dengan Tuhan, baca Alkitab setiap hari dan perbuatlah seperti yang anda baca.
Penulis: Ray Comfort, Living Waters. Edited by Films for Christ.
Diterjemahkan: Linda Rooroh
Apakah Yesus Kristus Jawaban bagi Pertanyaan-pertanyaan Saudara?
Kisah Mengenai Allah Tuhan, Sang Pencipta dan Pemberi Kehidupan, Apakah Dia Berfirman? Apakah Dia Menyayangi Kita?
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ]
Web page Hak Cipta © 2001, Films for Christ, Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang - kecuali sebagaimana dinyatakan pada halaman “Usage and Copyright” terlampir yang memberi kepada pengguna ChristianAnswers.Net, hak untuk menggunakan halaman ini untuk pekerjaan di rumah, kesaksian pribadi, di gereja-gereja maupun sekolah-sekolah.
ChristianAnswers.Net/indonesian